Tiada yang lebih indah untuk mengawali seluruh rangkaian pembahasan
dalam web ini, selain memulainya dengan kalimat penghambaan kita:
BISMILLAAHIRROHMAANIRROHIIM
Dengan Nama Alloh Yang Maha Rohmaan & Maha Rohiim.
Bukan
sekedar Dengan Nama Pribadi, bukan sekedar Dengan Nama Keluarga,
Masyarakat, atau Bangsa, juga bukan sekedar Dengan Nama Kemanusiaan,
apalagi sekedar Dengan Nama Keuntungan, Hasil, ataupun Kebahagiaan.
Karena...
seluruh
aktifitas manusia tergadai & bergantung pada motivasi &
niatnya. Dan tiada niat para penghamba Tuhan... selain: Dengan Nama
Alloh Yang Maha Rohmaan & Maha Rohiim.
WALAA QUWWATA ILLA BILLAAH
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Alloh.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Utusan-utusan Alloh.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Figur-figur Kebenaran.
Tiada daya dan tiada upaya kecuali dengan Kebenaran.
Karena... selain itu...
Hanyalah daya dan upaya yang mengakibatkan kerugian dan kehancuran.
Hanyalah daya dan upaya yang menjauhkan diri dari posisi kehambaan.
Hanyalah daya dan upaya yang mengikis kebahagiaan & meruntuhkan penghambaan.
TUJUAN
merupakan hal terpenting dalam setiap aktifitas. Adalah faktor yang
paling banyak mempengahuhi kepribadian hidup kita. Bahkan tujuan adalah
dominator dari gerak proses kehidupan seseorang.
Masalah tujuan,
seyogianya kita posisikan pada prioritas primer, untuk dipelajari,
difahami, dibenahi, ditetapkan & ditegaskan.
Sekian banyak
teman-teman mahasiswa kita yang dengan sangat enjoi mereka berkorban
waktu, biaya, fikiran, & harus meninggalkan keluarga yang
disayanginya. Sementara itu, dengan semangatnya, nyaris bukan sebuah
beban, namun justru telah berubah menjadi sebuah keasyikan...
Setiap
hari mereka mempelajari rumus-rumus fisika & biologi yang
rumit-rumit, menyelam di kedalaman sekian banyak teksbook-teksbook yang
aneh-aneh. Itu dilakukan setiap hari, hari demi hari, selama
bertahun-tahun.
Kenapa mereka mampu melakukan hal-hal serumit itu?
Kenapa mereka dengan sangat ringan bisa berkorban sebanyak itu?
Foktor apa yang mampu menciptakan semangat mereka yang begitu tinggi?
Jawabnya cukup dengan 1 kata, yaitu TUJUAN.
Mereka
sudah menetapkan tujuannya untuk jadi DOKTER. Semua konsekwensinya itu
mereka ambil dengan sadar, dengan rela & dengan harapan akan mampu
meraih tujuan tsb.
Tujuannya itulah yang membuat mereka rela
berkorban, membuat enjoi terhadap pekerjaan-pekerjaan yang sulit.
Tujuannya itulah yang membuat semangat mereka melambung tinggi.
Kemudian, coba kita lihat...
Mungkinkah
hal-hal seperti itu mampu dilakukan oleh teman-teman kita, yang
tujuannya ingin menjadi Tukang Bakso Keliling? Mampukah dia mengorbankan
waktu bertahun-tahun
untuk mempelajari buku-buku medis yang rumit-rumit itu? Kenapa dia sama sekali tidak punya semangat untuk itu?
Jawabannya pun cukup dengan 1 kata, yaitu TUJUAN.
Karena tujuannya adalah ingin jadi Tukang Bakso Keliling. Bukan ingin jadi Dokter.
Sebaliknya pula...
Mampukah
para mahasiswa tadi berkorban beaya, tenaga, waktu dll, untuk
mempelajari bagaimana cara membikin gerobag bakso? Mampukah mereka
mendorong gerobak keliling kampung setiap hari, hari demi hari?
Kenapa mereka sama sekali tidak punya semangat untuk itu? Jawabannya pun sama, yaitu karena faktor TUJUAN.
Tujuanlah
yang telah menarik, mempengaruhi & mengkondisikan seseorang. Sejak
dari langkah kakinya, selera jiwanya, struktur berfikirnya, hingga
semangat berkorban & kecintaannya terhadap tugas-tugas yang diemban.
Tujuanlah yang mendominasi proses gerak hidup seseorang, yang mewarnai rasa kepribadian setiap orang.
Tujuan adalah dominator atas hidup seseorang.
Manakala tujuannya besar, ia adalah calon orang besar.
Manakala tujuannya kecil, ia adalah calon orang kecil.
Manakala tujuannya benar, ia adalah calon orang benar.
Manakala tujuannya salah, ia adalah calon orang salah.
Manakala tujuannya Tuhan, ia adalah calon Manusia Tuhan.
Manakala tujuannya Non-Tuhan, ia adalah calon manusia Non-Tuhan.
Dst, dst... Setiap orang adalah calon dari apa yang ditujunya.
Tujuan adalah faktor pengaruh yang mendominasi setiap orang.
Saya ini calon manusia apa, dan Anda akan menjadi apa?
Seberapakah nilai diri saya & seberapa nilai diri Anda.
Jawabannya ada pada APAKAH TUJUAN HIDUP masing-masing.
Agamaku,
Islam Yang Mulia, mengajariku tentang hal ini pada prioritas yang
tertinggi. Dan menempatkannya pada dasar seluruh bangunannya, yang
sekaligus merupakan dasar kesuksesan setiap manusia, dasar kebahagian
& jaminan masa depan setiap manusia.
Ajaran tsb lazim
disebut sebagai Ushul-nya Addin (Landasan Agama), disebut juga sebagai
Ushul-nya Aqidah (Landasan Sistem Ikatan Keyakinan).... yaitu TAUHID
(Meng-Esakan Tuhan sebagai Dominator & Pusat Tujuan Manusia).
Kebahagian, masa depan & kesuksesan manusia bermula dari sini.
Sebaliknya...
seluruh kegagalan & kesengsaraan berangkat dari terbengkalainya masalah ini.
Tanpa tujuan yang benar... Seluruh kiprah kerja akan mubadzir, sia-sia atau bahkan rugi.
Lalu bagaimanakah dengan diri kita?
Apakah tujuan hidup Anda?
Kemanakah hidup & matimu akan kau bawa?
Hendak kau kemanakan diri & masa depan kalian...??
Sesiapa yang berada pada posisi benar (tidak egois, tidak emosional, tidak maksiat), maka baginya, apapun yang terjadi adalah baik dan berkah, ia tengah menapaki jalur ketenteraman dan kesuksesan. Sebaliknya, sesiapa yang berada pada posisi salah, apapun yang terjadi padanya adalah buruk, tak berkah, ia tengah berada di jalur kegalauan dan kegagalan."Detik ini saya harus pada posisi benar", selebihnya, akibat-akibat logisnya akan mengikuti, merentangkan jalan menuju Sumber Kesempurnaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar